728x90.id

Sabtu, 09 April 2016

Sablon Kaos Separasi

Sablon Kaos Separasi


Separasi adalah membuat suatu gambar utuh (full color) menjadi terpisah-pisah sesuai dengan warna-warna penyusunnya, karena prinsip kerja alat pencetak gambar adalah mencetak berdasarkan warna per warna.

Nah, disinilah pentingnya film separasi, bagaimana kita memisahkan dan mengelompokkan warna-warna penyusun gambar dengan tepat sehingga hasil pencetakannya dapat sama atau minimal mendekati sama dengan gambar aslinya.

Proses cetak separasi umumnya menggunakan warna-warna proses (prosess color), yaitu cyan (C), magenta (M), yellow (Y), dan Black (K) sehingga biasa disebut dengan warna CMYK. Dari perpaduan (kombinasi, percampuran) keempat warna tersebutlah sebenarnya dapat dihasilkan berbagai wacam warna yang menyusun suatu image. Misalnya untuk menghasilkan warna merah dilakukan dengan memadukan warna yellow dan magenta.

Perbandingan persentase antara yellow dan magenta atau dengan tambahan warna lain akan menentukan warna merah seperti apa yang dihasilkan. Misal 100% magenta dipadukan dengan 100% yellow (perbandingan 1:1) akan menghasilkan warna red (merah). Sedangkan perpaduan 60% magenta dan 100% yellow (perbandingan 3:5) akan menghasilkan warna orange. Atau perpaduan antara 20% magenta, 20% yellow dan 60% black (perbandingan 1:1:3) akan menghasilkan warna dark brown. dst. Warna-warna lain yang tidak bisa dihasilkan dari perpaduan warna CMYK (misalnya biru/merah/kuning/cokelat/emas/dsb tertentu) akan dicetak menggunakan warna khusus (biasanya warna panthone). Meskipun ada juga proses cetak yang warna dasarnya bukan CMYK, tetapi menggunakan enam warna dasar (hexachrome) yang terdiri atas hexachrome yellow, orange, magenta, cyan, green, dan black. Tetapi umumnya yang digunakan adalah warna CMYK.

Jika kita buka printer warna kita, kita akan menemukan cartridge pada printer tersebut akan terdiri dari sekat-sekat warna yang berisi warna-warna cyan, magenta, yellow dan satu tambahan lagi warna black. Ini berarti setiap kali kita mencetak foto warna kita pada selembar kertas, kita telah melakukan proses cetak separasi. Hanya saja, kita tidak perlu melakukan pemisahan warna terlebih dahulu, karena komputer telah melakukan pemisahan warna secara otomatis dan mengirimkannya kepada printer, sehingga printer bisa “tahu” warna cyan misalnya harus dicetak di posisi sebelah mana saja. Begitu pula pada proses cetak dengan menggunakan mesin cetak ataupun sablon, gambar dicetak dengan “menempatkan” warna-warna tertentu pada titik-titik bidang tertentu, yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk gambar yang diinginkan (misalnya foto kita). Tentu saja kita (melalui bantuan komputer) yang memisahkan penempatan warna-warna tersebut (dalam bentuk film, yang kemudian dibuat plat atau screen).

Bagaimana gambar foto kita, misalnya, ingin kita cetak pada kaos melalui cara sablon? kaos sablon / sablon kaos
Sekarang ini ada sistem sablon yang dikenal dengan istilah sablon digital. Gambar (foto) yang ada di komputer dengan menggunakan printer dan tinta khusus dicetak di atas kertas khusus (mirip kertas hvs biasa) dengan sistem mirror (gambar di flip – sisi kiri ada di kanan). Hasil cetakan di atas kertas ini kemudian ditempelkan di atas bahan kaos pada posisi yang diinginkan, lalu dipress dengan mesin hot press (bisa juga disetrika dengan tekanan, tapi mungkin hasilnya kurang memuaskan) dan kertasnya dilepaskan. Maka gambar yang tadinya ada di atas kertas akan berpindah (ditransfer) ke atas kaos sablon kita. Itulah sebabnya cara ini dikenal juga dengan istilah transfer print (direct print digunakan untuk pencetakan langsung di atas bahan).

Keunggulan teknik transfer print adalah proses cetak separasi dapat dilakukan dengan lebih cepat, lebih presisi dalam hal kesamaan warna-warna dengan aslinya, serta lebih praktis dalam pengerjaannya. Kelemahannya adalah sistem ini membutuhkan peralatan dan bahan-bahan khusus yang harganya lebih mahal, serta hasil cetakan yang tipis-tipis saja. Kertas yang digunakan hanya bisa dipakai untuk sekali cetak. Disamping itu, teknik ini hanya bagus diterapkan pada bahan-bahan tertentu dengan warna dasar putih.

Ada juga transfer print yang digabungkan dengan teknik sablon. Gambar yang akan ditransfer ke atas bahan adalah hasil cetakan sablon di atas kertas stiker khusus dengan tinta khusus stiker. Teknik sablonnya sama saja dengan sablon yang lain, hanya saja film yang diafdruk di atas screen di-mirror (di flip horizontal — kiri di kanan), dan urutan pencetakan warnanya dibalik (warna background/warna yang lebih tua dicetak terlebih dahulu) di atas stiker. Setelah semua warna dicetak di atas stiker, kemudian terakhir dicetak lem stiker yang film-nya adalah dibuat mengikuti bentuk gambar secara keseluruhan (biasanya dilebihkan sepersekian mili sekeliling gambar). Baru setelah hasil cetakan di atas stiker tersebut kering, stiker diletakkan diatas bahan kemudian dipress dengan dengan heat rolling press atau hot press, dan stiker dilepaskan perlahan-lahan.

Keunggulan transfer print sablon stiker ini dibanding transfer print dengan printer adalah dapat menghasilkan cetakan yang lebih tebal atau cetakan timbul dan tetap bagus untuk semua warna bahan. Kelemahannya pada proses cetak yang lebih rumit dan, karena menggunakan teknik cetak sablon, untuk cetak separasi jauh lebih sulit untuk mendapatkan warna hasil cetakan yang pas.
Bagaimana dengan sablon konvensional untuk mencetak separasi?

Sablon konvensional (manual) tetap bisa mencetak separasi. Hanya saja ini membutuhkan meja khusus jika ingin mendapatkan hasil yang bagus.
Ini memungkinkan penempatan posisi tiap screen akan sama untuk semua bahan (lebih baik kalau bahan yang masih berbentuk potongan — bukan baju/kaos jadi), sehingga hasil yang didapat sama untuk tiap bahan.

Meski begitu, pengaturan posisi screen awal pada pencetakan sablon direct print untuk separasi sangat menentukan hasil yang didapat.

Mengenal Jenis Tinta Sablon Kaos

Mengenal Jenis Tinta Sablon Kaos

Jenis Cat Sablon Kaos

Dalam sablon kaos. Tinta s ada dua jenis, yaitu tinta yang berbasis air atau waterbase inks dan tinta yang berbasis minyak atau solvenbase atau yang sering disebut dengan istilah plastisol.

JENIS CAT WATERBASE:

CAT RUBBER:
Tinta ini digunakan khusus untuk sablon kaos diatas kaos gelap. Sebab tinta ini bersifat pekat, dapat menutup permukaan warna kaos dengan baik. Tinta rubber umumnya digunakan untuk underbase, underbase sendiri difungsingkan sebagai penutup warna kaos sebelum penyablonan warna-warna diatasnya.

Tinta rubber sendiri dibagi menjadi dua jenis untuk dua fungsi kegunaan untuk sablon kaos.
Jenis pertama adalah tinta rubber white yang digunakan untuk underbase/dasar, bisa juga digunakan untuk mendapatkan warna-warna pastel/muda. Jenis kedua adalah rubber color yang digunakan untuk pencampuran warna-warna tua. Untuk mendapatkan warna putih yang bersih dan cemerlang, campurkan tinta rubber white dengan sedikit pigmen/pewarna berwarna nila atau ungu.

CAT TRANSPARAN:
Umumnya disebut dengan coating, karena dapat difungsikan sebagai pelapisan hasil sablon kaos, sehingga hasil sablon lebih cemerlang atau mengkilap. Tinta ini memiliki bentuk seperti tinta extender yang transparan, tetapi memiliki kandungan yang lebih kuat atau lebih keras. Tinta ini baik sekali untuk teknik penyablonan kaos separasi empat warna dengan terlebih dahulu memberikan rubber white pada permukaan kaos yang akan di sablon.

CAT EXTENDER:
Tinta in bersifat transparan, hanya cocok untuk penggunaan diatas bahan putih atau bahan-bahan berwarna terang. Sifat dari cat ini adalah menyatu/menyerap pada bahan kaos sablon.

CAT SUPER WHITE:
Tinta ini tidak hampir sama dengan tinta rubber, terdiri dari dua jenis yaitu white dan color. Tinta ini sifatnya lebih mendekati tinta extender yaitu menyatu dengan bahan dan transparan, serta dapat disablon diatas dasar kaos sablon berwarna gelap. Kelemahan dari tinta jenis ini adalah tidak dapat menutup dengan rapat permukaan kaos walau telah dilakukan penyablonan ke kaos berkali-kali.

CAT PUFF/TIMBUL:
Tinta ini terdapat pada kedua jenis tinta baik underbase maupun plastisol. Tinta ini memerlukan pemanasan yang akan mengakibatkan tinta ini mengembang dengan efek timbul.

CAT SOLVENBASE/PLASTISOL:
Tinta ini berbahan dasar PVC dan harganya cukup mahal serta membutuhkan peralatan khusus untuk pengeringannya. Sebab tinta ini tidak dapat kering dengan sendirinya seperti tinta waterbase pada umumnya. Untuk dapat kering dengan baik, tinta ini memerlukan suhu mencapai 160 derajat celcius serta membutuhkan beberapa peralatan seperti conveyor curing dan flash curing. Setelah pengeringan dengan benar, tinta plastisol ini memiliki daya rekat yang sangat baik. Tinta ini sering digunakan untuk menciptakan efek-efek yang menakjubkan seperti high density. Dan t-shirt / kaos yang menggunakan tinta plastisol selalu diberi peringatan “Do not iron on design”, sebab tinta ini akan meleleh jika terkena panas secara langsung dari setrika.

JENIS CAT PLASTISOL:

CAT ALL PURPOSE:
Tinta ini berbentuk transparan, bersifat seperti extender pada tinta waterbase. Sebab tinta ini hanya baik digunakan pada kaos berwarna putih atau terang.

CAT HIGH OPACITY:
Tinta ini mempunyai sifat seperti rubber dalam waterbase, hanya saja tinta ini mempunyai daya tutup yang lebih baik pada permukaan kaos jika dibandingkan dengan tinta rubber. Tinta ini dapat digunakan untuk teknik high density.

CAT ATHLETIC PLASTISOL:
Tinta ini bersifat lentur atau elastis sehingga sangat cocok untuk penyablonan diatas kain polymesh, spandex atau kain dengan motif berlubang-lubang.

JENIS CAT DAN TEKNIK LAINNYA:
CORK BASE:
Berjenis plastisol, tinta ini dapat digunakan untuk teknik high density yang akan menghasilkan efek seperti busa atau gabus. Tinta ini memiliki kelenturan dan fleksibelitas yang tinggi sehingga cukup baik untuk penyablonan diatas bahan yang memiliki kelenturan tinggi seperti bahan Spandek dan Rib. Tinta ini juga tidak diperbolehkan untuk di dry clean, bleach atau disetrika.

SHIMMER GOLD & BASE:
Tinta dari jenis plastisol ini diformulasikan untuk menghasilkan warna seperti metalik. Tinta ini berbentuk pasta dan siap pakai. Tinta ini sangat baik digunakan untuk heat transfer, baik itu cold peel maupun hot peel. Sangat baik digunakan pada kain knitting, cotton, polyster dan rayon. Tidak disarankan untuk pemakaian pada kain jenis nylon atau lycra.

YELLOW SPARKLE:
Bubuk yang diformulasikan untuk menimbulkan kesan berkelip-kelip, serta memiliki tampilan yang glosy. Untuk mencetak bubuk ini, sebelumnya harus mencetakkan tinta plastisol sebagai dasar sekaligus sebagai perekat bubuk ini.

HIGH DENSITY CLEAR:
Tinta yang bersifat transparan, tinta ini menghasilkan efek sablon yang mengkilap dan terkesan basah.

WILFLEX LUNA CLEAR:
Tinta plastisol transparan yang tidak terlihat dengan sinar lampu biasa, akan muncul jika terkena sinar ultraviolet.

FOIL TRANSFER:
Aluminium foil dalam bentuk lembaran seperti kertas. Selain warna silver dan gold, foil juga tersedia dalam macam warna dan motif. Untuk media tempelnya foil ini membutuhkan lem khusus.

FLOCK:
Teknik sablon yang menghasilkan efek cetakan seperti beludru. Terdapat dua jenis flock, bubuk dan lembaran. Untuk lembaran membutuhkan lem khusus sebagai media perekatnya.

SUGAR PRINTING:
Aplikasi sablon yang berbentuk bubuk transparan mirip gula pasir.

GLOW IN THE DARK:
Berbentuk serbuk yang menyerap dan memantulkan sinarnya kembali didalam ruangan gelap.

REFLECTIVE POWDER:
Serbuk yang dapat memantulkan sinar jika terkena cahaya lampu atau sinar matahari.

NATURAL SUADE:
Tinta plastisol yang menghasilkan efek kulit yang sangat lembut.

DISCHARGE AGENT:
Adalah bahan kimia yang digunakan untuk mencabut warna dasar kain, sehingga warna bahan menjadi putih/grey. Dan untuk mendapatkan hasil yang maksimal, bahan pewarna kainnya harus dipilih dengan yang dischargeable.

DISTRESSED atau VINTAGE:
Teknik inovasi grafik dengan membuat tekstur sehingga gambar terlihat pecah-pecah dan terlihat usang/kuno.

SHATTER BASE:
Jenis tinta untuk menciptakan kesan pecah (crack). Tinta ini diciptakan agar mudah pecah saat mengering dan untuk pengeringan membutuhkan flash curing.

ROCK BASE:
Teknik high density menggunakan tinta rock base untuk menghasilkan cetakan dengan permukaan kasar seperti batu.

SUBLIMATION TRANSFER:
Gambar yang dicetak diatas kertas transfer, yang kemudian ditransfer ke kaos menggunakan hotpress. Sublimation transfer umumnya terbagi dalam menjadi dua jenis, hot peel dan cold peel.

HOT PEEL:
Gambar yang diprint diatas kertas transfer.

COLD PEEL:
Kertas transfer yang berisi gambar jadi dengan berbagai jenis pilihan. Jenis cold peel ini jika diaplikasikan diatas kain kaos akan menghasilkan tekstur seperti tinta rubber, dan dapat diaplikasikan diatas dasar bahan terang maupun gelap. Sebab dalam pembuatannya cold peel menggunakan tinta plastisol.

RHINESTONES HEAT PRESS:
Aplikasi yang digunakan untuk dekorasi dalam garmen, mempunyai beragam nama sesuai dengan bahan yang digunakan, anatara lain nailheats, rhinestones dan swarovski crystals. Cara pengaplikasiaannya hanya dengan memanaskannya dengan mesin hot press pada suhu 160 derajat celcius selama 10 detik.

HIGH FREQUENCY WELDING:
Proses aplikasi menggunakan mesin high frequency, seperti aplikasi plastik PVC diatas kain.

EMBOSS PRINT:
Aplikasi yang menggunakan mesin press tekanan tinggi untuk menciptakan hasil emboss diatas bahan.

Demikian macam macam tinta / cat sablon kaos.

Semoga bermanfaat..

sumber : http://kaoskaos.com/jenis-cat-sablon-kaos.html 

SABLON MANUAL DAN SABLON DIGITAL

Beda Sablon manual dan Sablon Digital


Untuk tahu beda sablon manual dan sablon digital sangat mudah. Namun memang harus tahu dulu pengertian dari sablon manual maupun sablon digital. Istilah sablon sudah banyak dikenal oleh masyrakat umum. Istilah sablon dapat diartikan sebagai cara untuk mencetak gambar pada suatu media (kain, plastik, kertas dan lainnya) dengan menggunakan tinta/cat. Jika berbicara mengenai cara manusia menghasilkan suatu barang selalu dikaitkan dengan 2 cara yaitu dengan menggunakan teknologi mesin (digital) atau dengan menggunakan tenaga manusia (manual). Begitu pula dengan dalam menghasilkan sablon pada kaos, dengan cara sablon digital maupun sablon manual. Untuk sablon digital sebenarnya tidak bisa disebut 100 % digital sebab masih butuh banyak campur tangan manusia dalam menjalankan mesinnya sama seperti sablon manual. Cuma karena menggunakan mesin maka prosesnya menjadi lebih simpel dan cepat.

Pengertian Untuk Sablon Kaos

Sablon manual adalah teknik sablon yang menggunakan peralatan seperti screen, rakel dan lainnya yang dibagian besar proses penyablonan masih menggunakan keahlian manusia yang mengerjakannya. Sablon digital adalah teknik sablon yang menggunakan mesin dalam menghasilkan sablonnya. Mesin yang dipergunakan adalah printer untuk mencetak gambar serta mesin press agar gambar melekat pada kaos.

beda sablon manual dan digital
beda sablon manual dan digital
Kita tidak perlu memperdebatkan mana yang lebih baik dan mana yang kurang bagus karena semuanya ada kekurangan dan kelebihannya. Bisa jadi di satu sisi ada yang bilang itu bagus tapi belum tentu bagus menurut orang lain. Untuk pihak yang menggunakan sablon manual pasti bilang bahwa sablon digital itu jelek. Untuk pihak yang menggunakan sablon digital pasti bilang bahwa sablon manual itu kurang bagus.
Berikut saya jelaskan perbedaan sablon Manual dan sablon Digital :
1. WAKTU
Sablon manual : lebih lama. standardnya 10-17 hari.
Sablon digital : Lebih cepat, 1hari bisa jadi karena pake printer.
*maka dari itu sablon digital rata2 dipakai untuk kaos2 even. macam kampanye, partai politik dll. karena murah dan cepat.
2. BAHAN KAOS
Sablon manual : semua kain bisa. COTTON COMBED paling pas untuk sablon manual
Sablon digital : Cuma bisa dipake di kain TC, PE, Cardet , Combed 20s Putih .
*akhir2 ini memang ada teknologi yg mampu membuat cotton combed dipake di sablon digital  seperti DTG, namun itu tidak tahan lama, jd silakan dipertimbangkan harga, kualitas dan gambarnya sebelum membeli kaos :)

3. HARGA
Sablon manual : harga lebih mahal karena tahan lama, kualitas sablon nya bagus dan tebel, bisa dipake di warna kaos apa saja
Sablon digital : Harga jauh lebih murah karena tidak pakai cotton combed (tidak bisa dipakai di cotton combed).
*Kecuali distro yg uda punya merk terkenal(mereka ngejual merk, bukan karena emang mahal bikinnya) maka eharusnya sablon digital tu lebih murah dr sablon manual.

4. BIAYA INVESTASI
Sablon manual : mahal di proses kerjanya karena memakai tenaga manusia. dan desain2nya juga manual. so mahal di proses pembuatan seninya.
Sablon digital : mahal di alat2 nya doang, makanya knapa mereka memahalkan harga kaos sablon digital di awal2 produksi mereka, supaya balik modal dahulu dan yg menanggung para konsumennya.

TRIK UNTUK MEMBEDAKAN SABLON DIGITAL ATAU SABLON MANUAL :
1. DIRABA. Kalo anda pernah beli kaos, coba raba, kalo sablonnya TIPIS tapi berwarna warni itu berarti sablon digital. kalo terasa teksturnya n warna sedikit itu sablon manual.
2. DILIHAT. Coba dilihat warna desainnya. kalo banyak sekali tumpukn warna warni dan gradasi itu berarti sablon digital. Sablon manual menggunakan vektor untuk menumpuk dan memisah warna. jd terkesan lebih sulit dan tidak asal2an comot gambar.
3. KAOS WARNA. rata2 kaos yg pake sablon digital pasti pake warna putih atau warna cerah aja seperti pink . kalo ada sablon digital di warna kaos non putih itu berarti dia pake sedikit sablon manual (biasanya di warna putih untuk memunculkan warna). jd harusanya lebih murah dan tidak mahal untuk harga kaos yg memakai sablon digital.
Semoga dengan tambahan informasi ini anda dapat smakin bijak dalam memilih. karena banyak sekali hal2 terselubung dan tak diungkapkan di dunia online shop saat ini.
Kalau kualitas sih sebenernya balik lagi ke si pemakai. Tapi secara menyeluruh Sablon Manual masih lebih diminati dibanding Sablon Digital karena ke alamian dari hasil yang di dapat. Dan memang hasil dari sablon digital ini masih banyak keluhan karena kurang tahan lama dan sering pudar tintanya kalau telah di cuci beberapa kali.

Jenis Benang Dan Rajutan Kaos

Benang Dan Rajutan Kaos

Mengenal tentang sablon kaos belum lengkap bila  belum mengenal jenis benang dan rajutan kaos.

Seperti yang kita ketahui, bahan dasar dari semua pakaian adalah benang. Untuk suatu benang menjadi kain kaos, harus melalui proses dirajut atau knitting. Baik jenis benang maupun tipe rajutan pada kain kaos berbeda-beda.

JENIS BENANG
 1. BENANG 20S.
Biasanya dipakai apabila kita menghendaki ketebalan atau gramasi bahan kaos antara 180 sampai dengan 220 Gram/Meter persegi untuk jenis rajutan Single Knitt.
2. BENANG 24S
Biasa dipakai apabila kita menghendaki ketebalan atau gramasi bahan kaos antara 170 sampai dengan 210 Gram / meter persegi untuk jenis rajutan Single Knitt.
3. BENANG 30S
Biasa dipakai apabila kita menghendaki ketebalan atau gramasi bahan kaos antara 140 sampai dengan 160 Gram / meter persegi untuk jenis rajutan Single Knitt atau Gramasi 210 sampai dengan 230 Gram / meter persegi untuk jenis rajutan Double Knitt.
4. BENANG 40 S
Biasa dipakai apabila kita menghendaki ketebalan atau gramasi bahan kaos antara 110 sampai dengan 120 Gram / meter persegi untuk jenis rajutan Single Knitt atau Gramasi 180 sampai dengan 200 Gram / meter persegi untuk jenis rajutan Double Knitt.
Benang Gram / m2 Gram / m3
Single knitt Double knitt
20s 180-220 gr 260-280 gr
24s 170-210 gr 240-260 gr
30s 140-160 gr 210-230 gr
40s 110-120 gr 180-200 gr


JENIS RAJUTAN
 1. SINGLE KNITT (Contoh. Combed 20?S, S nya adalah single knitt)
Pengertian teknisnya adalah rajutan jarum single. Penggunaan hanya satu permukaan atau kaos tidak bisa dibolak-balik (2 permukaan). Jenis rajutan rapat, bahan padat, kurang lentur (stratching). Sebagian besar produk kaos yang ada di pasaran adalah memakai jenis rajutan Single Knitt.
2. DOUBLE KNITT (Contoh. Combed 20?D, D nya adalah double knitt)
Pengertian teknisnya adalah rajutan Jarum Double sehingga penggunaannya bisa dibolak-balik (atas bawah tidak masalah). Jenis rajutan tidak rapat, bahan kenyal, lembut, dan lentur. Produk kaos yang biasa memakai rajutan jenis ini adalah pakaian untuk bayi (baby) dan anak-anak (Kid’s). Ada sebagian orang menyebut bahan ini dengan sebutan Interlock.

3. LACOSTE
Pengertian teknisnya adalah rajutan texture / corak. Penggunaan tidak bisa dibolak-balik. Jenis rajutan bertexture, bulat, kotak, atau menyerupai segitiga kecil-kecil. Sebagian orang ada yang menyebut bahan ini Pique atau Cuti, dan hanya lazim digunakan untuk Polo Shirt atau Kaos Kerah.
4. STRIPER atau YARN DYE
Pengertian teknisnya adalah rajutan kombinasi benang warna (Yarn Dye). Penggunaan tidak bisa di bolak-balik. Jenisnya bisa Single Knitt maupun Double Knitt. Finishing harus openset / belah. Orang awam menyebut bahan ini dengan sebutan bahan salur / warna-warni. Biasa digunakan untuk produk kaos dewasa (Pria, Wanita, T-Shirt, maupun Polo Shirt).
5. DROP NEEDLE
Pengertian teknisnya adalah rajutan dengan variasi cabut jarum. Penggunaannya bisa di bolak-balik. Jenis rajutan texture garis lurus vertikal, lembut, dan lentur. Produk kaos ini banyak digunakan untuk Rib Leher (T-Shirt), Ladies T-Shirt Body Fit, dan kaos singlet.
PANDUAN MENILAI JAHITAN KAOS
1. Perhatikan jahitan pada bagian bawah kaos dan pada bagian kerah/rib kaos secara teliti, dari sisi luar dan dalam kaos:
  • Apakah jahitan RAPI : jarak antar jahitan sama? Jika rapi maka kualitas baik.
  • Apakah jarak antar jahitan RAPAT: Makin rapat berarti makin baik
2. Perhatikan sisa-sisa benang pada ujung-ujung jahitan: Jahitan yang baik adalah yang rapi, tidak meninggalkan banyak sisa benang yang terurai.
3. Perhatikan sambungan lengan dan body kaos: Jahitan yang baik adalah jika sambungan tepat membentuk persilangan garis (+)  Semakin PRESISI semakin baik.
4. Lihat lebar sambungan kaos, semakin kecil semakin baik.
5. Lihat kerapatan dan kerapian jahitan obras. semakin rapat & rapi semakin baik.

Moga berguna sob...



sumber : http://kaoskaos.com/jenis-benang-rajutan-kaos.html